Wilayah Joseon mencakup seluruh Semenanjung Korea. Tentu saja kalau dibandingkan dengan wilayah Majapahit, wilayah Joseon cukup terbatas. Meski demikian, Dinasti Joseon memiliki pemerintahan yang stabil dan langgeng. Ini berbeda dengan Majapahit yang wilayah kekuasaannya dan pemerintahannya mengalami pasang-surut.
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk yang merupakan cucu Raden Wijaya. Hayam Wuruk yang bergelar Sri Rajasanagara memerintah selama 39 tahun, tepatnya pada 1350–1389. Nama gelarnya berarti “raja negara yang agung”. Gelar ini sekaligus menunjukkan bahwa dia keturunan sah Wangsa Rajasa.
Sementara itu di Joseon, raja yang terkenal adalah Sejong yang Agung. Bernama asli Yi To, Sejong yang Agung dikenal sebagai penemu aksara Hangeul yang digunakan sebagai aksara asli bahasa Korea hingga saat ini. Raja ini memerintah pada 1418–1450. Pada masa-masa ini di Nusantara, Majapahit mulai mengalami kemunduran akibat adanya Paregreg.
Majapahit pernah berjaya sebagai kerajaan adidaya penguasa Asia Tenggara. Namun, kerajaan ini mengalami kemunduran sejak perwira-perwiranya yang agung dan para pemimpin generasi lama meninggal.
Generasi baru Majapahit terpecah-belah sehingga menyebabkan terjadinya perang saudara yang dikenal sebagai Paregreg. Selain itu, ekspansi Islam di wilayah pesisir dan bangkitnya kerajaan-kerajaan baru seperti Demak, turut menyebabkan kemunduran Majapahit.
Lambat laun, daerah-daerah di bawah kekuasaan Majapahit satu per satu melepaskan diri. Hingga akhirnya, pada abad ke-16, Majapahit benar-benar tergantikan oleh kerajaan-kerajaan baru.
Dibandingkan Majapahit, Dinasti Joseon berkuasa lebih lama. Dinasti Joseon bertahan sampai abad ke-19. Dinasti ini melemah akibat adanya korupsi internal dan intervensi asing, sampai akhirnya diubah menjadi Kekaisaran Korea pada 1897.
Kerajaan Majapahit dengan gagasan Nusantara dan Sumpah Palapa Patih Gajahmada menginspirasi para pendiri bangsa Indonesia dalam mengupayakan kemerdekaan Indonesia. Gagasan ini menjadi penyemangat bagi para pejuang kemerdekaan untuk menyatukan Nusantara di bawah bendera Indonesia.
Sementara di Korea sana, Joseon telah melahirkan seorang pemikir yang luar biasa, pencipta aksara Hangeul yang digunakan sebagai aksara asli bahasa Korea hingga saat ini.
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan ketika Joseon baru berdiri. Kerajaan Joseon mencapai puncak kejayaan ketika Majapahit mulai mengalami kemunduran. Kedua kerajaan ini sempat sezaman selama satu abad dan menjadi saksi perubahan besar di wilayah masing-masing. Warisan kedua kerajaan ini pun masih hidup dan bisa kita rasakan di tengah budaya Indonesia dan Korea saat ini.
Daftar Pustaka
Buku:
| Purwanto, Heri. 2023. Pararaton: Biografi Para Raja Singhasāri-Majapahit. Tangerang Selatan: Javanica
| Prapanca, Mpu. 2019. Kakawin Nagarakertagama. Yogyakarta: Narasi
| Nugroho, Irawan Djoko. 2011. Majapahit Peradaban Maritim. Jakarta: Suluh Nuswantara Bakti
Artikel Daring:
| https://www.korea.net/AboutKorea/History/Joseon-Dynasty
| https://www.britannica.com/topic/Korean-language
| https://www.cantika.com/read/1936403/14-drakor-kerajaan-atau-saeguk-terbaik-dengan-rating-tertinggi
Suka mempelajari sejarah, khususnya Jawa Kuno. TikTok: @pustakamega
Leave a Reply