Mencari Cahaya
(dari light shop)
setelah bus terakhir malam ini
tak akan ada pagi
untuk menyangga fajar
kau naik ke dalam bus
melaju ke ruang yang kelam
tanpa tahu mengapa
malam mengubur matahari
dan kabar kematian
tidak mengedari kau
kehidupan begitu acak
anak manusia menyusur
gang yang berlumur abu
mencari lampu
untuk membakar tubuhnya
sepasang wanita saling memeluk,
di tepi jurang yang curam,
seorang pemuda mengitari
dunia malam itu
mengejar salak anjing
tetapi berakhir di kebisingan kepalanya
kau turun dari bus
berjumpa wanita tanpa kuku
malam tak sudah-sudah itu
memasukkanmu ke koper
yang lebih gelap
Januari, 2025
Jalan Pengkhianat
(dari alchemy of souls)
kau berkhianat
dari benihku, do hwa
tubuhku tertinggal
pada jisim tanah
ketika yang mulia
mengembara ke
curam ngaraimu
tetapi takdir telah dibaiat
setelah bayi itu lahir
bintang raja
telah memilikinya
kututup celahmu atas sinar
berjalanlah ke langit
tanpa membelai wajahku
kuterima bayi itu
sebagai penerus marga
Maret, 2025
Sur
(dari penyalin cahaya)
tuak itu telah mengambil
seluruh ingatan sur
secarik foto tersisa
di dunia mala
seperti cahaya
melesat ke cakrawala
sur di sebuah ruangan
sendiri saja
getaran merambat
dari mesin fotokopi
ke seluruh dinding
di kepalanya
malam itu
malam yang telah lewat
selalu mengilat
lalu sur menjadi nur
bertakhta di inti kelam
Februari, 2025
Ibu
(dari budi pekerti)
pagi sudah bertaut
ibu turun dari rumah
yang dihuni gejala virus
sementara di pasar
sesuatu telah menunggu
ibu tiba di pasar
gejala virus mengikuti
menerima ibu apa adanya
sesuatu yang sedang menunggu
mengintai lebih dekat
daripada urat nadi
aku berbisik ke telinga ibu
ibu akan melompat
ke dalam jejaring
untuk waktu yang lama
ibu tinggalkan
belantara manusia
memilih bertikai
dengan algoritma
di dalam sana
Februari, 2025
Dasiyah
(dari gadis kretek)
bayangan arwah leluhur
melata dari pagar
ke pagar
mengikuti langkahku
kulari ke dalam ruangan
yang terlupakan
tangisku berdenyut
mata putih itu
menyaru suara
yang membangunkan
ayam saat dini hari
tapi apa yang menakutiku?
kumati sendiri
ketika napas langit
tersulur ke mulutku
Maret, 2025
Lahir di Sumenep, 7 November 1996. Alumni Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri. Saat ini aktif di Komunitas Damar Korong dan Malate Artspace. Boleh disapa melalui akun instagram @ibnatule.
Leave a Reply