Siapa Sangka? Kerajaan Majapahit dan Joseon Satu Zaman!

  • Mega Yohana
15 April 2025 - 01:52 WIB 0 Comments 586
Majapahit
Ilustrasi Raja Majapahit. (Sumber: Dall-E)

Ukuran Font
Kecil Besar

Sobat Shafa, siapa nih yang suka nonton drama Korea? Salah satu genre drama Korea yang cukup populer adalah saeguk. Sobat Shafa yang suka nonton drakor pasti tahu apa itu saeguk.

Saeguk adalah sebutan untuk drama sejarah Korea yang biasanya berlatar kerajaan dan bertema perang atau politik. Drama saeguk biasanya mengambil latar dinasti kerajaan di Korea seperti Goguryeo, Silla, Joseon, dan lain-lain.

Fiksi Sejarah: Saeguk dari Korea dan Cersil dari Indonesia

Ada banyak judul drama saeguk yang cukup populer di Tanah Air, misalnya Mr. Queen yang berlatar Dinasti Joseon abad ke-19, Scarlet Heart: Ryeo berlatar Dinasti Goryeo abad ke-10, Queen Seondeok berlatar Kerajaan Silla abad ke-7, dan River Where the Moon Rises yang berlatar di Kerajaan Goguryeo abad ke-6.

Nah, kalau di Korea ada saeguk, di Indonesia kita mengenal cersil alias cerita silat. Misalnya ada Tutur Tinular, Saur Sepuh, Api di Bukit Menoreh, serial Gajahmada dari Langit Kresna Hariadi, dan lain sebagainya.

Bedanya, kalau di Korea drama saeguk masih cukup populer dan banyak diproduksi sampai saat ini, sementara cersil atau drama kolosal berlatar sejarah dan kerajaan di Indonesia kebanyakan berupa novel.

Pernah Sezaman: Dinasti Rajasa dan Dinasti Joseon

Dari sekian banyak drama saeguk, latar Dinasti Joseon paling sering digunakan. Nggak heran, sih, karena dokumentasi Kerajaan Joseon sangat lengkap sehingga bisa dijadikan sumber untuk penulis cerita sejarah. Selain itu, Kerajaan Joseon memiliki umur panjang. Dinasti ini berkuasa sampai 5 abad, loh, yaitu dari abad ke-14 sampai abad ke-19.

Kalau di Indonesia, yang sering dijadikan inspirasi cerita berlatar sejarah adalah Kerajaan Majapahit.

Dan Sobat Shafa tahu, nggak? Ternyata Kerajaan Majapahit dan Joseon pernah sezaman, loh!

Saat Raja Hayam Wuruk memimpin Kerajaan Majapahit menuju kejayaan di Nusantara, seorang raja muda bernama Yi Seong-gye tengah mendirikan Dinasti Joseon di Semenanjung Korea sana.

Jika kita merunut sejarah, sebenarnya Dinasti Rajasa atau di sini disebut Wangsa Rajasa sudah berkuasa jauh sebelum Majapahit ada. Dinasti ini didirikan oleh Ken Arok yang mendirikan Kerajaan Singhasari pada 1222 M. Saat Singhasari runtuh, Raden Wijaya sebagai penerus Wangsa Rajasa mendirikan Kerajaan Majapahit dan melanjutkan pemerintahan Wangsa Rajasa yang berlangsung sampai abad ke-16. 

Di sisi lain, Dinasti Joseon didirikan oleh Yi Seong-gye pada 1392 setelah menggulingkan Goryeo. Kekuasaan dinasti ini bisa dibilang langgeng karena mampu bertahan selama 5 abad. Ketika kekuasaan Majapahit di Nusantara melemah hingga akhirnya benar-benar hilang, Dinasti Joseon masih berjaya sampai abad ke-19.

Ilustrasi wilayah kekuasaan Majapahit dan Joseon. (Sumber: Wikimedia commons)

Wilayah Kekuasaan: Majapahit di Asia Tenggara, Joseon di Semenanjung Korea

Seperti kita tahu, Kerajaan Majapahit menjangkau sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Dari Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, hingga bagian timur Indonesia saat ini, semuanya berada di bawah kekuasaan Majapahit. Di masa jayanya, Mpu Prapanca dalam Kakawin Nagarakretagama menyebutkan kekuasaan Majapahit bahkan meliputi Malaysia dan Singapura saat ini. Dan dengan armada lautnya yang kuat, Majapahit dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.

Di sisi lain, wilayah Joseon mencakup seluruh Semenanjung Korea. Tentu saja kalau dibandingkan dengan wilayah Majapahit, wilayah Joseon cukup terbatas. Meski demikian, Dinasti Joseon memiliki pemerintahan yang stabil dan langgeng. Ini berbeda dengan Majapahit yang wilayah kekuasaannya dan pemerintahannya mengalami pasang-surut.

Halaman
TOPIK:
  • Mega Yohana

    Suka mempelajari sejarah, khususnya Jawa Kuno. TikTok: @pustakamega

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *