Di era sekarang ketika biaya hidup makin tinggi, buku (dalam hal ini buku bacaan di luar kebutuhan sekolah) agaknya kini menjadi kebutuhan tersier, bukan lagi sekunder. Buku dengan harganya yang terus melambung telah menjadi barang mewah yang mungkin hanya dibeli saat ada dana lebih.
Bagi masyarakat di kalangan bawah dan menengah yang untuk makan saja perlu berhemat, buku bukan lagi sesuatu yang penting untuk dilirik, apalagi dibeli. Maka, wajar jika masyarakat dengan budget terbatas memilih untuk mengalokasikan dana mereka pada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Kebutuhan rumah tangga, misalnya. Atau kebutuhan sekolah.
Pandangan tentang buku yang mahal inilah yang akhirnya memengaruhi minat baca. Orang-orang takut jika suka membaca, akan memiliki keinginan untuk membeli buku, sementara dana terbatas untuk kebutuhan sehari-hari.
Padahal sebenarnya, ada banyak cara membaca buku tanpa mengeluarkan biaya. Apa saja itu? Simak artikel ini sampai selesai!
Salah satu cara membaca buku yang asyik dan gratis adalah dengan pergi ke perpustakaan. Bisa perpustakaan sekolah untuk anak sekolah, atau perpustakaan daerah/kota untuk umum.
Di Blitar, misalnya, ada kompleks perpustakaan yang berdampingan dengan museum dan makam Bung Karno, sang proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
Di Lamongan, ada perpustakaan daerah yang juga menyajikan ribuan buku untuk anak-anak maupun dewasa. Tempatnya nyaman, bersih, dan asyik buat nongkrong bareng keluarga sambil baca buku.
Tapi … bagaimana jika di suatu daerah tidak ada perpustakaan? Atau ada perpustakaan tapi terlalu jauh dari tempat tinggal? Tenang … kita tetap bisa baca buku gratis, di rumah, tanpa perlu pergi ke mana pun. Yaitu, dengan membaca melalui aplikasi ponsel pintar.
Zaman sekarang baca buku nggak harus mahal. Ada banyak cara supaya kita bisa baca buku tanpa modal yang menguras kantong. Bahkan tanpa perlu bepergian ke mana pun. Hanya dengan modal akses internet yang pastinya hampir setiap rumah di zaman sekarang punya, kita sudah bisa mengakses dan membaca ribuan buku secara gratis. Dan bagusnya, bisa baca bareng anak karena buku-bukunya ramah anak.
Salah satu aplikasi baca buku gratis bareng anak adalah iPusnas, versi digital dari perpustakaan nasional. Di sini tersedia ribuan buku yang bisa dibaca gratis, mulai dari agama, pendidikan, dongeng, ensiklopedia, pengetahuan umum, komik, sastra, politik, sejarah, pengembangan diri, dan lain sebagainya.
Aplikasinya mudah, bisa diunduh di Google Play Store, dan 100% gratis untuk semua buku yang tersedia.
Selain iPusnas, aplikasi baca buku gratis yang asyik lainnya adalah Amazon Kindle. Aplikasi ini juga bisa diunduh via Google Play Store. Isinya pun beragam, dari dongeng klasik, dongeng modern, sampai pengembangan diri. Hanya saja kebanyakan buku yang tersedia berbahasa Inggris, dan tidak semua bukunya gratis.
Jika ingin membaca buku gratis di aplikasi Amazon Kindle, kita harus mem-filter penelusuran. Pertama-tama kita cari “free book” di penelusuran Kindle. Setelah hasil penelusuran keluar, kita bisa pilih berbagai buku gratis yang tersedia untuk dibaca. Nah, dari sini selanjutnya saat kita membuka aplikasi Kindle di lain waktu, akan muncul rekomendasi buku-buku gratis yang serupa. Agak rumit di awal, tapi selanjutnya gampang banget.
Sebagai awal, kamu bisa cari buku Henrietta Hen dan buku-buku Beatrix Potter seperti Peter Rabbit dll. untuk bacaan anak-anak. Buku-buku seri klasik seperti The Raven karya Edgar Allan Poe, Anne of Green Gables, sampai Beowulf dan The Art of War-nya Sun Tzu pun tersedia secara gratis. Kalau kamu sudah membaca buku-buku ini di Amazon Kindle, rekomendasi buku selanjutnya akan menyesuaikan.

Kesulitan kalau baca buku bahasa Inggris? Tenang … ada aplikasi baca buku gratis ramah anak lainnya yang menyediakan buku-buku bahasa Indonesia.
Google Play Book atau Play Buku masih saudaraan dengan Google Play Store. Aplikasi ini biasanya langsung tersedia di ponsel berbasis Android. Tapi kalau belum ada, bisa dicari di Google Play Store.
Di Google Play Book tersedia beragam buku, gratis maupun berbayar. Serunya, ada dongeng read aloud yang bisa “didengarkan”. Jadi, anak-anak nggak cuma baca atau lihat gambar ilustrasi yang cakep, tapi juga bisa mendengarkan bukunya. Pilihan bahasanya juga beragam, nggak cuma bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ada pula buku-buku bahasa asing lainnya.
Sebagai rekomendasi, buku-buku E.B. Adams seperti The Very Hungry Spider, Dinosaur Fairy Tales, Silly Chickens, dll. itu bisa dibaca gratis, dan bahkan didengarkan juga. Sedangkan untuk buku anak berbahasa Indonesia bisa ditemukan dengan kata kunci penelusuran “dongeng” dan pilih yang keterangannya “tanpa biaya” untuk buku-buku gratis.
Setelah mengunduh beberapa buku gratis, saat kita membuka aplikasi Google Play Book di lain waktu akan muncul rekomendasi buku-buku gratis lainnya sesuai preferensi bacaan kita.
Di zaman yang serba canggih ini, baca buku nggak harus mahal. Buku bukan lagi harus berwujud lembaran-lembaran kertas. Memang menyenangkan bisa mencium aroma buku baru dan membalik halaman demi halaman. Namun, in this economy yang serbasulit, wajar jika masyarakat tak lagi memandang membeli buku sebagai kebutuhan utama. Lagi pula teknologi sudah maju. Di rumah pun kita tetap bisa mengakses dan membaca ribuan buku secara gratis, tanpa biaya.
Nggak cuma buku buat anak-anak, ketiga aplikasi baca buku gratis di atas juga menyediakan buku-buku dewasa seperti buku agama, pengembangan diri, novel romansa, sejarah, dan lain sebagainya.
Tinggal ketik saja judul buku atau kata kunci tertentu, nanti bakal muncul puluhan bahkan ratusan buku terkait.
Nah, dari 3 aplikasi baca buku gratis ramah anak itu, mana yang sudah kalian instal di ponsel dan biasa dipakai buat baca buku bareng anak? Share pengalaman kalian, ya!
[]
Suka mempelajari sejarah, khususnya Jawa Kuno. Pernah menjadi tutor ekstrakurikuler Jurnalistik, menerbitkan beberapa novel dan antologi, serta menjadi editor beberapa buku terbit. Kini seorang ibu rumah tangga dengan satu anak, sambil bekerja freelance di sana sini. TikTok: @pustakamega
Leave a Reply