Lewat Pesisir Lamongan? Jangan Lupa Singgah ke 3 Tempat Ini

  • Dewi Sartika
8 Oktober 2025 - 11:16 WIB 0 Comments 89
Pantai Kutang (Foto: pantaikutangofficial ig)
Pantai Kutang (Foto: pantaikutangofficial ig)

Ukuran Font
Kecil Besar

Setiap menjelang Idul Fitri (Lebaran), apabila  berbicara tentang tradisi mudik, mau tak mau Jalur Pantura senantiasa disebut dalam pemberitaan. Ya, bisa dikatakan jalur ini adalah jalur tersibuk menjelang Idul Fitri. Jalur Pantura sendiri membentang mulai daerah Merak di Banten hingga Banyuwangi (Jawa Timur). Setidaknya ada lima provinsi yang dilewati yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Berbicara Jalur Pantura, mau tak mau ingatan pembaca pasti tertuju pada Jalan Daendels yang kesohor itu. Di Jawa Timur sendiri, ada sejumlah tempat yang dilalui jalan ini. Lamongan  salah satunya. Tepatnya di sepanjang pesisir Lamongan atau daerah yang dekat dengan Laut Jawa. Kecamatan Brondong dan Paciran merupakan dua kecamatan di Lamongan, tempat Jalan Daendels berada.

Sebenarnya, tak hanya Jalan Daendels saja yang menarik perhatian sewaktu melewati dua kecamatan ini. Baik di Brondong maupun Paciran juga terdapat sejumlah tempat menarik lainnya yang patut dikunjungi selain Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo . Apa saja tempat itu?

  • Pantai Kutang

Berbicara mengenai pesisir Lamongan, tak lengkap rasanya kalau tidak menyebut pantai. Ya, meski terletak di dekat pantai, nyatanya tempat wisata alam berupa pantai di kawasan ini sangat sedikit sekali. Salah satu yang terkenal adalah Pantai Kutang.

Pantai Kutang terletak di Dusun Kentong, Desa Labuhan Kecamatan Brondong. Seandainya berangkat dari Kota Tuban, untuk menuju ke tempat ini bisa ditempuh sekitar 25 menit saja. Sementara dari Lamongan, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 1 jam.

Nama Kutang (Bahasa Jawa) sendiri dalam Bahasa Indonesia berarti bra (BH). Penamaan pantai ini tak lepas dari cerita yang beredar bahwa dulu banyak ditemukan kutang yang ditaruh di pohon-pohon bakau. Dalam artian, pantai ini menjadi tempat pembuangan kutang.

Untuk masuk ke area pantai, pengunjung hanya dikenakan biaya kurang dari 10 ribu Rupiah per orang. Selain menikmati pemandangan laut, pengunjung juga bisa memanfaatkan sejumlah spot untuk berfoto.

  • Makam Sendang Duwur

Bergeser ke Timur, ada Kompleks Makam Sendang Duwur yang berada di Desa Sendang Duwur, Paciran. Dari Pantai Kutang, perjalanan bisa ditempuh sekitar 45 menit melewati Jalan Daendels. Tempat ini sering dikunjungi sebagai bagian dari wisata religi (ziarah).

Kompleks makam ini sendiri berdiri di atas Bukit Amitunon. Di sinilah Raden Noer Rahman alias Sunan Sendang Duwur (penyebar agama Islam) dikubur. Sebagaimana makam-makam tua era walisongo, ornamen-ornamen atau hiasan yang ada di makam ini merupakan perpaduan Islam dan Hindu. Salah satunya adalah gapura paduraksa.

Di samping kompleks berdiri Masjid Sunan Sendang Duwur yang konon diboyong dari Mantingan, Jepara. Tak jauh dari kompleks ini juga terdapat sumur yang diyakini peninggalan Sunan Sendang Duwur; Sumur  Giling dan Sumur Paidon.

  • Makam Sunan Drajat

Usai mengunjungi Makam Sunan Sendang Duwur lalu melewati WBL dan Maharani Zoo, bergerak terus menuju Timur, pengunjung bisa singgah ke obyek wisata religi lainnya yaitu Makam Sunan Drajad. Sunan Drajat sendiri merupakan guru dari Sunan Sendang Duwur.

Jarak yang ditempuh dari Desa Sendang Duwur ke Makam Sunan Drajad sekitar 2 kilometer. Makam ini masih berada di Paciran  tepatnya di Desa Drajat. Sama seperti Makam Sunan Sendang Duwur, di kompleks Makam Sunan Drajat juga terdapat makam-makam tua lainnya.

Selain Makam Sunan Drajat, di kompleks ini juga ada Museum Sunan Drajat yang menyimpan koleksi kuno seperti naskah lontar, Alquran kuno, bedhug tua, dan keramik-keramik Cina.

TOPIK:
  • Dewi Sartika

    Penulis kelahiran pesisir utara Lamongan, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (jurnalistik) yang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan sejarah, budaya, dan film. Anggota komunitas literasi serta telah menghasilkan sejumlah antologi. Penulis dapat dihubungi melalui email: dewisartika.naura@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *