Tembang dolanan umumnya memiliki watak sederhana dan menyenangkan untuk anak-anak, karena memang ditujukan untuk bermain. Karakternya ceria seperti anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya. Namun, terkadang di balik keceriaannya tersimpan semangat juang dan kisah yang tidak sederhana, loh. Misalnya saja, pada tembang dolanan berjudul Kembang Jagung. Semangat juang yang seperti apa, sih, maksudnya? Yuk, kita kupas sama-sama!
Lirik Tembang Dolanan Kembang Jagung
Kembang jagung, omah kampung pinggir lurung
Jejer telu, sing tengah bakal omahku
Gempong munggah guwa, mudhun ning bon raja
Methik kembang soka, dicaoske kanjeng Rama
Maju kowe tatu, mundur kowe ajur
Jokna sak balamu, ora wedi sudukanmu
Iki lho dhadha satriya, iki lho dhadha Janaka
[Lirik: Kembang Jagung]
.
Terjemahan Tembang Dolanan Kembang Jagung
Kembang jagung, rumah kampung di pinggir gang
Berjajar tiga, yang tengah calon rumahku
Kalau naik ke gua, kalau turun ke taman raja
Memetik bunga asoka, dipersembahkan kepada Bapak
Kalau maju kamu terluka, kalau mundur kamu hancur
Majulah sekalian dengan sekutumu, tidak takut tusukanmu
Inilah dada kesatria, inilah dada Janaka
Kembang Jagung diawali dengan menceritakan kampung halaman. Daerah pegunungan yang asri, bunga-bunga jagung terlihat di ladang, rumah-rumah berjejer di gang. Jika naik, ada gua di atas gunung. Jika turun, akan menuju ke taman raja. Pohon asoka sedang mekar, yang oleh si “aku” bunganya dipetik untuk diberikan kepada ayahnya.
Cerita dalam lagu kemudian berlanjut dengan bagaimana si “aku” tidak gentar. Dia akan melawan si “kamu” meskipun musuhnya itu membawa banyak sekutu. Keberanian si “aku” menunjukkan bahwa dia memiliki jiwa kesatria, seperti tokoh Janaka dalam pewayangan.
Sobat Shafa, pada dasarnya bait pertama Kembang Jagung ini menceritakan tentang negeri yang indah permai, yang tanahnya subur dan damai. Ini dilambangkan dengan bunga asoka yang bagi masyarakat Jawa tak hanya melambangkan keindahan, tapi juga dipercayai sebagai simbol kedamaian dan keabadian.
Terus, kok, di tanah yang “damai” itu si “aku” harus melawan “kamu”?
Rupanya, tembang dolanan ini menceritakan tentang ancaman perang. Mulanya si “aku” mempersembahkan kedamaian kepada ayah atau leluhurnya. Dan ketika musuh datang mengusik kedamaian, di situlah si anak negeri yang dilambangkan sebagai “aku” di dalam lagu bangkit dan maju untuk membela tanah airnya.
Jalinan lirik dalam tembang dolanan Kembang Jagung, jika diresapi betul-betul, akan mampu menggetarkan hati siapa saja yang mendengar. Sebab, tembang dolanan ini tidak hanya menghibur, tapi juga mengusung semangat kebangsaan. Dan bagi kita masyarakat Indonesia, pastinya ini mengingatkan kita pada bagaimana para pejuang kemerdekaan dulu mengusahakan dengan segenap jiwa dan raga mereka untuk kemerdekaan negeri ini. Mereka mengorbankan darah dan daging mereka untuk kedamaian negeri ini. Seperti si “aku” dalam tembang dolanan Kembang Jagung yang tidak takut menghadapi musuhnya, sebanyak apa pun lawannya.
Sebab, katanya, “Inilah dada kesatria. Inilah dada Janaka.”
[]
Suka mempelajari sejarah, khususnya Jawa Kuno. TikTok: @pustakamega
Leave a Reply